Posted by : writing always help Rabu, 20 Januari 2016

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DI ANGKRINGAN MAS AGIL TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DARI MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Oleh: Shela Novianti Gumilang
NIM: 135211056

Program Studi Diploma III Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Bandung

Abstract

This study aimed to identify how the quality of service in Angkringan Mas Agil and its influence on customer satisfaction. Quality of care is the effort made by the manufacturer to meet the wishes and needs of consumers so and keep up with customer expectations so that customers will be satisfied. While customer satisfaction is the response given by the customer to the results already obtained by producers who mangacu on a positive outcome that will lead to repeat purchases made ​​by consumers. This study used 42 samples of all students Bandung State Polytechnic. The method used is descriptive quantitative method, the data is presented with figures on calculations using SPSS application assistance and presented in tabular form translated into a sentence in order to facilitate the reader to read it.
Keyword : Quality of service, customer satisfaction, research, manufacturers and consumers.






Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan merupakan upaya yang dilakukan oleh pihak produsen guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dan mengimbanginya dengan harapan pelanggan sehingga pelanggan akan merasa puas. Sedangkan kepuasan pelanggan merupakan respon yang diberikan oleh pelanggan terhadap hasil yang sudah diperoleh oleh produsen yang mangacu pada hasil yang positif sehingga akan menimbulkan pembelian yang berulang yang dilakukan oleh konsumen. Penelitian ini menggunakan 42 sampel dari seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif, yaitu data disajikan dengan angka-angka hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS dan disajikan pula dalam bentuk tabel yang diterjemahkan ke dalam kalimat guna mempermudah pembaca untuk membacanya.
Keyword        : Kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, penelitian, produsen dan konsumen


1.      Pendahuluan


Dalam era globalisasi sekarang ini persaingan bisnis mengalami peningkatan yang sangat signifikan, baik mereka yang berwirausaha ataupun bisnis-bisnis dalam perusahaan tertentu. Dalam memenangkan persaiangan, para wirausaha atupun pengusaha bisnis lainnya harus memutar otak dalam menjalakan bisnisnya, baik dengan berinovasi dengan produk-produk baru dengan kualiatas yang lebih tinggi dan mutu yang terjamin ataupun dengan meningkatkan kepuasan pelanggan yang lebih baik lagi daripada pesaingnya. Jika ada produk yang dihasilkan bermutu jelek tetapi harganya terlampau mahal, konsumen akan merasa tidak puas.
Pada dasarnya saat membuka usaha atau menjalankan bisnis, berarti sedang melayani orang lain. Seorang pebisnis sedang berusaha memenuhi salah satu atau beberapa kebutuhan pelanggan dan mengaharapkan usaha tersebut dapat direspon positif oleh pelanggan. Sedangkan pelanggan mengharapkan mendapat pelayanan yang baik dan menyenangkan serta dilayani dengan hormat oleh pebisnis atau produsen. Untuk melakukan pelayanan yang hebat tentu saja tidak akan terjadi begitu saja akan tetapi memerlukan waktu serta tenaga yang harus diaplikasikan oleh setiap pebisnis kepada konsumen yang mereka layani.
Setiap komunikasi ataupun interaksi yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen merupakan suatu bentuk dari layanan pelanggan. Semua bentuk interaksi dengan pelanggan akan memikul tanggung jawab terhadap presepsi dari konsumen mengenai bisnis yang dijalankan dan pelayanan yang diberikan. Jadi pelayanan pelanggan merupakan tentang bagaimana memuaskan pelanggan dan bisa malampaui harapan-harapan dari pelaggan tersebut. Hasil dari pelayanan pelanggan sebenarnya cukup sederhana, yaitu jika produsen memberikan pelayanan yang hebat maka pelanggan akan puas dan dapat dipastikan bahwa pelanggan akan kembali lagi datang pada produsen tersebut.
Salah satu bentuk bisnis yang paling mengutamakan kepuasan pelanggan adalah bisnis kuliner yang tentunya para pelayan akan memberikan sajian terbaik dari restoran mereka dengan pelayanan berkualitas tinggi demi kenyamanan dan kepuasan konsumen. Oleh karena hal tersebut dewasa ini banyak sekali orang yang banting setir ke dunia bisnis khususnya bisnis kuliner. Bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan di Indonesia, selain karena penikmat rasa di Indonesia ini sangat banyak, bisnis kuliner juga benar-benar memerhatikan kepuasan pelanggan.
Bisnis kuliner tentu saja akan menjadi ladang bisnis yang menggiurkan dan hal tersebut dapat tercapai jika pelayanan yang diberikan dari bisnis tersebut bisa memberikan kepuasan kepada konsumennya, sehingga akan memengaruhi bisnisnya berkembang lebih pesat dari pesaingnya. Sehingga untuk mencapai tujuan bisnisnya tersebut para pengusaha di bidang kuliner ini berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumennya. Salah satu contoh pelayanan yang diberikan adalah dengan memberikan diskon-diskon khusus, by one get one, live music, menu makanan spesial yang berbeda setiap harinya, menawarkan harga murah dengan kualitas rasa tinggi, menyediakan paket makan hemat dan sebagainya.
Pelaku bisnis kuliner perlu menyadari bahwa melakukan inovasi terhadap makanan yang mereka jual akan terus menarik minat pelanggan. Pada dasarnya para pelaku bisnis kuliner ini akan menarik kesimpulan bahwa berinteraksi dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan akan membawa kesuksesan pada bisnis kulinernya. “Hal sederhana yang dilakukan adalah melalui customer-care dengan selalu me-maintain komplen pelanggan sehingga ke depannya akan ada perbaikan yang dapat dilakukan oleh manajemen” (Hendy Setiyono, 2014).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakuakn sebelumnya oleh penulis, dapat diketahui bahwa Kota Bandung merupakan salah satu kota yang meraih sukses tinggi pada bidang bisnis kuliner. Hampir setiap tahunnya akan banyak ditemukan jenis kuliner baru yang dijajalkan di Kota Kembang ini. Biasanya para pelaku bisnis kuliner di Bandung ini membuat inovasi baru mengenai berbagai jenis makanan yang dijual seperti nasi goreng yang berbahan dasar rempah-rempah, kue surabi dengan berbagai macam toping dan rasa, bakso dengan ukuran yang tidak standar dan masih banyak lagi.
 Ada banyak sekali jenis bisnis kuliner yang bisa ditemui di Kota Bandung ini salah satunya adalah bisnis Angkringan. Awalnya angkringan merupakan bisnis makanan khas Yogyakarta dan hanya ada di Kota Istimewa saja, namun seiring berkembangnya kerajaan bisnis di Indonesia, para pebisnis kuliner Angkringan ini pun mulai bermunculan di kota-kota besar salah satunya di Kota Bandung. Pebisnis angkringan di Kota Bandung sendiri ada di beberapa tempat yang merupakan pusat keramaian Kota Bandung, seperti di Jalan Ir. Juanda, Kawasan Tamansari-ITB, Buah Batu dan di kawasan Jalan Surya Sumantri.
Salah satu Angkringan yang terkenal di Kota Bandung adalah Angkringan Nasi Kucing 78 Mas Agil yang terdapat di Jalan Surya Sumantri, lokasinya sangat starategis karena berdekatan dengan beberapa Universitas yang berada di sekitarnya, yaitu Maranatha, Politeknik Negeri Bandung dan Universitas Pendidikan Indonesia serta Politeknik Pos Indonesia angkringan tersebut. Angkringan Mas Agil ini memang menjadi tempat favorit untuk berkumpul, khususnya bagi mahasiswa Politeknik Negeri Bandung yang sering berkunjung ke Angkringan Mas Agil, entah untuk sekedar berkumpul melepas kepenatan kuliah ataupun mengerjakan tugas di sana.
Salah satu hal yang menjadikan Angkringan Nasi Kucing 78 Mas Agil bisa begitu terkenal di kalangan konsumen khususnya mahasiswa yang sering berkunjung ke sana adalah selain karena menu makan yang ditawarkan cukup menarik dan sesuai dengan dompet mahasiswa, para pelayan di Angkringan Nasi Kucing 78 Mas Agil pun terkenal dengan keramahannya. Untuk hiburan pun biasanya Angkringan Nasi Kucing 78 Mas Agil ini pun menyediakan live music yang bisa dinikmati di malam minggu, terlebih lagi pemilik dari Angkringan ini, yaitu Mas Agil yang memang sering ada di lokasi dan terkadang berinteraksi langsung dengan pelanggan secara ramah sehingga menciptakan kenyaman sendiri bagi pelanggan.
Keunggulan dari Angkringan Nasi Kucing 78 Mas Agil sendiri adalah tempatnya yang strategis, menu makanan dan minuman yang banyak dan harga cukup murah, tempat yang nyaman untuk berkumpul yang merupakan salah satu layanan pelanggan yang baik yang tentunya bertujuan untuk memuaskan setiap pelanggan yang datang ke angkringan tersebut. Oleh karena hal demikian penulis tertarik untuk melakukan analis mengenai kepuasan pelanggan di Angkringan Nasi Kucing 78 Mas Agil yang diberi judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Angkringan Mas Agil terhadap Kepuasan Pelanggan dari Mahasiswa Polban.”
2.      Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena tertentu. Setiap fenomena dijabarkan dalam beberapa komponen masalah, yaitu variabel dan indikator. Setiap variabel yang di tentukan oleh simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan katagori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Selanjutnya akan diperoleh data, yaitu contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serte menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.
            Adapun tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana pengaruh kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil terhadap kepuasan pelanggan dari Mahasiswa Polban.

2.1  Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekitar Politeknik Negeri Bandung. Sebelumnya sempat juga dilakukan survei di lokasi Angkirngan Mas Agil yang terletak di sekitar Jalan Surya Sumantri, Bandung. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan


November sampai dengan bulan Desember 2015.
2.2  Objek dan Subjek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Sedangkan subjeknya adalah mahasiswa Politeknik Negeri Bandung.
2.3  Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi merupakan sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian yang merupakan satuan analisis. Dengan demikian populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti baik itu merupakan benda, manusia, peristiwa ataupun gejala yang akan terjadi. Populasi yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri Bandung.
Sedangkan sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Secara garis besar sampel merupakan sebagian populasi yang di ambil untuk diselidiki peneliti. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di lokasi Angkringan Mas Agil mahasiswa Polban yang sering berkunjung ke sana adalah dari Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Refrigasi dan Tata Udara, dan Jurusan Administrasi Niaga. Berikut adalah tabel data dari sampel yang diambil.
Teknik pengambilan sampling yang dilakukan dalam penelitian ini adalah incidential sampling yang merupakan teknik non-probability sampling, karena dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel yang secara kebetulan ditemuinya dan dipandang cocok sebagai sumber data dalam penelitian yang sedang diamati.
2.4  Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner. Teknik Penyusunan kuesioner adalah berdasarkan pada hasil observasi dari sejumlah mahasiswa yang sering berkunjung ke Angkringan Mas Agil. Operasionalisasi Variabel diperlukan untuk menenttukan jenis indikator dari beberapa variabel yang terkait dalam penelitian. Hal ini akan menyebabkan pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Berikut adalah variabel yang terkait dalam penelitian ini:
Tabel 2.2
Kisi-kisi Insturmen Penelitian
Skala pengukuruan ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya alat ukur yang nantinya akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran untuk variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan empat alternative jawaban. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban diberi skor sebagai berikut;
1.      SS (Sangat Setuju)                    = 5
2.      S (Setuju)                                 = 4
3.      TS (Tidak Setuju)                     = 2
4.      STS (Sangat Tidak Setuju)       = 1
2.5  Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam sebuah proses penelitian. Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut;
1.      Observasi
Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan pengamatan langsung dengan merasakan serta berada dalam aktivitas yang sama dengan objek pengamatan. Observasi yang dilakukan oleh penulis dilakuakan secara langsung dengan mengamati pengunjung Angkringan Mas Agil dari Politeknik Negeri Bandung.
2.      Kuesioner
Kuesioner adalah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberi tanda pada salah satu jawaban yang telah disediakan, atau bisa dengan menuliskan jawabannya. Penulis mempergunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang paling utama yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.6  Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam melakukan penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas sangat diperlukan guna mengetahui bahwa data yang didapatkan terpercaya dan layak untuk dijadikan penelitian. Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas ini peneliti menggunakan software SPSS.
Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kecermatan dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau sejauh mana indikator sebagai alat ukur mengukur apa yang akan diukur. Pengujian ini dilakukan dengan cara menyebar 30 kuesioner pertama sebagai uji coba untuk kemudian akan ditemukan data yang tidak valid untuk dijadikan sebagai pertanyaan dalam kuesioner. Data dinyatakan valid jika memperoleh hasil uji validitas > 0,3.
Sedangkan uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel untuk mengetahui data tersebut layak atau tidak layak. Untuk penelitian yang sudah biasa dilakukan minimal uji reliabilitasnya adalah 0,7 sedangkan untuk penelitian yang baru diberi batas minimal 0,6.

2.7  Metode Analisis Data
2.7.1          Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai rata-rata dari sertiap indikator pada variabel penelitian untuk memberikan gambaran mengenai indikator apa saja yang membangun konsep model penelitian secara keseluruhan.
Hal yang perlu disajikan dalam analisis deskriptif adalah karakteristik responden seperti jenis kelamin, usia, dan jurusan responden yang berkuliah di Politeknik Negeri Bandung. Dalam melakukan analisis deskriptif, peneliti menggunakan mean untuk mengetahui nilai rata-rata yang terukur dari data yang telah diperoleh. Untuk menentukan hal tersebut, digunakan rumus sebagai berikut;
      RS = (m-n)/b
Keterangan:
RS       = Rentang Skala
m         = nilai tertinggi yang mungkin
n          = nilai terendah yang mungkin
b          = jumlah kelas
Penelitian ini menggunakan 4 poin pengukuran jawaban (5=sangat setuju sampai dengan 1=sangat tidak setuju), maka rentang skalanya adalah:
RS = (5-1)/4
RS = 1,00
Untuk memperjelas, disajikan tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Interval Rata-Rata
Skala
Kriteria Penilaian
1,00 ≤ x ≤ 2,00
Sangat Rendah
2,00 < x ≤ 3,00
Rendah
3,00 < x ≤ 4,00
Tinggi
4,00 < x ≤ 5,00
Sangat Tinggi

2.7.2        Analisis Regresi Sederhana
Variabel penelitian ini terdiri dari satu variable independen (X) dan juga satu variabel dependen (Y). Oleh karena itu, Untuk menganalisis hubungan kausal antar variabel dan menguji hipotesis dalam penelitian ini secara sistematis, maka alat analisis yang digunakan yaitu Analisis Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan software SPSS.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dengan formulasi sebagai berikut:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = Variabel Dependen
X = Variabel Independen
a  = Konstanta (nilai Ŷ apabila X = 0)
b  = Koefisien Regresi



3.      Hasil Penelitian
3.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel 3.1
Nilai korelasi atau R pada tabel Model Summary menunjukkan angka 0, 765 yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dengan nilai sebesar 76,5%. Dengan demikian hubungan antara kedua variabel berada pada katagori kuat.
Kemudian pada nilai R Square menunjukkan angka 0,585 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh sebesar 58,5% terhadap kepuasan pelanggan Angkringan Mas Agil. Sisanya sebanyak 41,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
Tabel 3.2
Berdasarkan pada hasil uji ANOVA di atas, ditampilkan hasil yang diperoleh adalah nilai F=56,298 dengan tingkat probabilitas sig. 0,000. Probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kepuasan pelanggan.
                Tabel 3.3
Tabel di atas digunakan untuk menentukan pengujian hipotesis, peneliti menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut :
·         Ho diterima apabila t hitung < t table. Artinya bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
·         Ho ditolak apabila t hitung > t table. Artinya bahwa kualitas pelayanan berpengaruh dengan loyalitas pelanggan
Perhitungan uji hipotesis t hitung :
Dalam table diatas dapat diketahui bahwa t hitung bernilai 7.503, sedangkan untuk mencari t tabel
Signifikansi = 0,05, dengan df:
Df = n-k-1
Dimana :         
   n = jumlah sampel
              k = jumlah variabel X
  Df = 42-1-1    = 40
Maka hasil 0,05 dengan df 40 didapatkan nilai t tabel adalah 55,758

Berdasarkan tabel output coefisiens di atas diperoleh t hitung sebesar 7,502 sedangkan nilai t tabel sebesar 55,758. Maka dapat diketahui t hitung (7, 502) > t tabel (55,758) menunjukkan bahwa H0 ditolak kesimpulannya yaitu kualitas pelayanan (X) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y).  Hal ini juga diperjelas dengan hasil nilai korelasi dan pengaruh yang terdapat pada tabel Model Summary dimana korelasi (R) antara X dengan Y sebesar 76,5 % dan pengaruhnya (Rsquare) sebesar 58,5 %.
Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan, kondisi kualitas pelayanan pada Angkringan Mas Agil saat ini memiliki rata-rata sebesar 3,41 termasuk dalam interval 3,00 < x < 4,00 yang berarti tinggi. Sehingga kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil dinyatakan baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tingginya kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil disebabkan oleh lingkungan yang bersih, rapi dan memadai. Selain itu pelayan di Angkringan Mas Agil memberikan kemudahan dalam pelayanan serta memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pelayan di  Angkringan Mas Agil pun memiliki keandalan dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat kepada pelanggan serta respon yang cepat ketika pelanggan membutuhkan.
Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan rata-rata kepuasan pelanggan yang diperoleh adalah sebesar 3,74 dari interval 3,00 < x < 4,00 yang menunjukkan bahwa kepuasan yang diperoleh di Angkringan Mas Agil ini tinggi. Hal tersebut disebabkan karena di Angkringan Mas Agil memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggannya sehingga pelanggan pun merasa puas.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan R Square sebesar 0, 585 (59%) yang berarti kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil memengaruhi kepuasan pelanggan dari mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Sedangkan sisanya sebesar 41% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil sebesar 59% menunjukkan pengaruh yang cukup tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil baik.
4.      Penutup
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengolahan data pada penelitian ini mengenai pengaruh Kualitas Pelayanan Angkringan Mas Agil terhadap Kepuasan Pelanggan dari Mahasiswa Polban, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut;
·         Kesimpulan awal berdasarakan karakteristik responden, menyatakan bahwa kualitas pelayanan di Angkringan Mas Agil memengaruhui kepuasan pelanggan sebesar 59%. Dengan demikian masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi kepuasan pelanggan di Angkringan Mas Agil sebesar 41%, diantaranya kenyamanan berada di sekitar Angkringan Mas Agil, harga jual yang terjangkau bagi mahasiswa, pelayanan yang cepat serta tepat yag diberikan oleh para pelayan di Angkringan Mas Agil dan kepuasan atas fasilitas yang diperoleh di Angkringan Mas Agil.
·         Variabel kualitas layanan terdiri dari 4 (tiga) indikator, yaitu bukti fisik, empati, keandalan, daya tanggap  berdasarkan data yang diperoleh dari responden yang paling berpengaruh adalah bukti fisik yang dimiliki oleh para pelayan di Angkringan Mas Agil.
·         Variabel kepuasan pelanggan terdiri dari 2 (dua) indikator, yaitu kepuasan menyeluruh dan kesesuaian harapan yang memperoleh rata-rata sebesae 3.74.

4.2  Saran
Ada beberapa saran yang ingin disampaikan penulis pada kesempatan ini sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu;
·         Bagi usaha kecil menengah
Dari penelitian dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh kualitas pelayan yang diberikan. Maka akan sangat bijak jika setiap UKM meningkatkan kualitas pelayan kepada pelanggan sehingga pelanggan pun akan merasa puas dan kembali melakukan kunjungan ulang pada usaha yang dibangun.

·         Bagi pemerintah
Dengan semakin bertambah banyaknya usaha kecil menengah (UKM) di Bandung, sebaiknya pemerintah lebih memerhatikan lagi jenis usaha ini karena meskipun usaha kecil akan tetapi bisa memperoleh penghasilan yang cukup baik. Diharapkan dengan kebijakan-kebijakan yang jelas di bidang UKM ini bisa membantu para pengusaha kecil untuk bersaing lebih besar dalam dunia bisnis.
·         Bagi pelanggan
Memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun bagi para pengusaha kecil agar bisa meningkatkan usaha mereka.
Referensi
Aryani, Dwi dan Febrina Rosinta. Agustus 2010. Pengaruh Kualitas Layanan
      terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.
       September 2015.

Sigit, Dimas Reza. September 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
       Kepuasan Pelanggan Pengguna Jasa Lapangan Futsal Studi Kasus
       Pada IFI Futsal Bandung. https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/
       65298/pengaruh-kualitas-pelayanan-terhadap-kepuasan-pelanggan-
        pengguna-jasa lapangan-futsal. September 2015

Normasari Srikandi, Selvy dan Kumadji Andriani.  2 Desember 2013. Pengaruh
         Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan dan
         Loyalitas Pelangga Hotel Pelangi. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/
         September 2015.



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Nuhun Polban! - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -